Rich Brian, atau yang memiliki nama asli Brian Imanuel Soewarno, adalah kisah nyata dari seorang remaja asal Jakarta yang berhasil menembus industri musik rap dunia melalui internet dan bakat otodidak. Dengan gaya unik, kecerdasan lirik, dan perjalanan karier yang inspiratif, Rich Brian kini menjadi salah satu ikon generasi baru hip-hop Asia.
Awal Kehidupan dan Latar Belakang
Brian lahir pada 3 September 1999 di Jakarta, Indonesia. Ia tumbuh dalam lingkungan non-musikal, namun sejak kecil memiliki ketertarikan pada internet, video, dan budaya pop barat. Belajar bahasa Inggris dari YouTube dan film, Brian mulai mengeksplorasi dunia kreatif dengan membuat video komedi di Vine dan YouTube pada usia belasan tahun.
Perkenalannya dengan musik rap dimulai dari mendengarkan Kanye West dan Drake. Ia mulai belajar beatmaking dan menulis lirik secara otodidak, menggunakan aplikasi dan perangkat seadanya dari rumah.
Meledak Lewat “Dat $tick”
Pada tahun 2016, Brian merilis lagu berjudul “Dat $tick” di YouTube. Dalam video itu, dia tampil mengenakan polo pink dan tas pinggang—berbanding terbalik dengan stereotip rapper saat itu. Namun, justru kontras inilah yang membuat videonya viral secara global.
Video reaksi dari rapper Amerika seperti Ghostface Killah dan Desiigner semakin mengangkat namanya. Lagu itu akhirnya mendapatkan sertifikasi Gold oleh RIAA, menjadi titik awal karier profesional Brian di industri musik AS.
Ia pun mengganti nama panggung dari Rich Chigga menjadi Rich Brian, sebagai bentuk kedewasaan dan kesadaran akan kontroversi nama lamanya.
Album dan Perkembangan Musik
-
Amen (2018)
Album debutnya ini sukses masuk Billboard 200 dan membuktikan bahwa Brian bukan one-hit wonder. Ia menulis, memproduksi, dan merekam sebagian besar materinya sendiri. Lagu seperti “Cold” dan “Glow Like Dat” memperlihatkan sisi emosional dan musikalitasnya yang matang. -
The Sailor (2019)
Album ini menampilkan eksplorasi identitas, perasaan sebagai diaspora Asia, dan nostalgia tentang tanah air. Lagu “Yellow” menampilkan kolaborasi dengan Bekon (produser Kendrick Lamar), dan video klipnya disutradarai oleh Dave Meyers. The Sailor semakin memantapkan Brian sebagai artis serius, bukan sekadar sensasi internet. -
EP 1999 (2020) dan Brightside (2022)
Proyek mini ini menunjukkan kedewasaan Brian dalam gaya dan tema. Ia menggabungkan trap, lo-fi, hingga pop alternatif dengan lirik yang lebih reflektif tentang hidup, kecemasan, dan cinta.
Representasi Asia dan 88rising
Rich Brian adalah salah satu pilar utama dari 88rising, label musik dan kolektif kreatif yang mengusung musisi Asia ke pasar global. Bersama artis lain seperti Joji, NIKI, dan Jackson Wang, Brian menjadi bagian dari gelombang baru yang meruntuhkan batas rasial dalam industri hiburan barat.
Ia tampil di berbagai festival besar seperti Coachella, Head in the Clouds, dan mengisi soundtrack untuk film besar seperti Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings.
Citra dan Pengaruh
Rich Brian dikenal sebagai:
-
Musisi autodidak dan multi-talenta
-
Simbol sukses dari era internet dan globalisasi budaya
-
Representasi positif Asia dalam dunia hip-hop
-
Sosok yang merangkul identitasnya sebagai orang Indonesia di kancah internasional
Ia juga tetap bangga dengan akar budayanya—beberapa kali menyebut Indonesia dalam wawancara, bahkan memasukkan elemen lokal dalam video dan lagu-lagunya.
Penutup
Rich Brian adalah bukti bahwa bakat, kerja keras, dan internet dapat menciptakan legenda baru dari tempat yang tak terduga. Dari kamar kecil di Jakarta hingga panggung dunia, perjalanannya menginspirasi banyak generasi muda—bahwa identitas, bahasa, atau latar belakang bukan penghalang untuk bermimpi besar.