
Jakarta, Indonesia – Dunia olahraga Indonesia kembali mencatat sejarah. Pebasket muda berbakat Dame Diagne, yang berdarah campuran Indonesia-Senegal, resmi bergabung dengan klub basket profesional Yokohama Rising Flames di B.League Jepang. Tak hanya itu, perjalanan hidup dan kariernya juga sedang digarap menjadi serial dokumenter original Netflix Asia, yang dijadwalkan tayang awal 2026.
Dame, yang baru berusia 21 tahun, dikenal karena gaya bermain atletis, kecepatan tinggi, dan kemampuan block spektakuler. Ia menjadi pemain Indonesia pertama yang mendapat kontrak penuh dari klub B.League Division 1 setelah tampil gemilang di ASEAN Basketball League dan meraih MVP di Kejurnas tahun lalu.
Dari Cibinong ke Yokohama: Perjalanan yang Menginspirasi
Lahir dan besar di Cibinong, Jawa Barat, Dame dikenal sebagai anak yang gigih meski dibesarkan dalam keterbatasan ekonomi. Ia mulai bermain basket dengan sepatu bekas dan ring buatan dari kaleng. Kisah perjuangannya menjadi magnet bagi Netflix, yang tertarik mengangkat kisah “real hero” dari Asia Tenggara.
Serial dokumenter berjudul “Bounce: Dame Diagne” akan menceritakan latar belakangnya, perjalanan ke turnamen internasional, hingga kehidupannya di Jepang yang penuh adaptasi budaya dan tekanan profesional. Serial ini juga akan menyoroti ketegangan identitas sebagai atlet muda dengan dua budaya dan dua kewarganegaraan.
Basket dan Hiburan Menyatu
Kontrak Dame di Yokohama Flames mencakup tidak hanya peran sebagai pemain utama, tetapi juga kolaborasi dengan brand Jepang, termasuk penampilan di kampanye fashion streetwear dan proyek musik video. Ia disebut-sebut akan tampil dalam video klip rapper Jepang populer, Awich, sebagai simbol generasi muda Asia yang berani dan dinamis.
Kehadiran Dame menjadi pembicaraan hangat di media sosial Indonesia dan Jepang. Tagar #DameToJapan dan #BounceNetflix trending di dua negara, dan komunitas basket Asia menyambutnya sebagai simbol kebangkitan basket ASEAN.
Kesimpulan
Kisah Dame Diagne membuktikan bahwa olahraga tak hanya melahirkan juara, tetapi juga inspirasi lintas budaya. Dari jalanan kecil di Indonesia hingga arena profesional Jepang dan layar Netflix global, Dame membawa harapan baru bagi atlet muda Asia Tenggara untuk bermimpi besar dan melompat lebih tinggi dari keterbatasan.