Barcelona akhirnya merampungkan transfer besar dengan memulangkan Xavi Simons dari Paris Saint-Germain setelah melalui proses negosiasi panjang. Gelandang berusia 22 tahun itu kembali ke Camp Nou dengan biaya transfer sebesar 50 juta euro, sekaligus menandai era baru regenerasi lini tengah Blaugrana.
Xavi Simons, yang sempat menimba ilmu di akademi La Masia sejak kecil, pernah meninggalkan Barcelona pada 2019 untuk bergabung dengan PSG. Namun, setelah menunjukkan perkembangan pesat di Eredivisie bersama PSV dan kembali tampil solid di PSG, ia kini dipercaya menjadi salah satu pilar masa depan Barcelona.
Pelatih Hansi Flick menyatakan bahwa Simons adalah sosok ideal untuk proyek jangka panjang klub. “Xavi punya DNA Barça. Dia mengerti filosofi permainan kami dan bisa memberikan kreativitas luar biasa di lini tengah. Kedatangannya akan menambah dimensi baru dalam transisi permainan,” ujar Flick dalam konferensi pers.
Kepulangan Simons juga disambut dengan penuh emosi oleh fans Barcelona. Banyak yang menganggap transfer ini sebagai momen reuni yang sudah lama ditunggu, mengingat Simons adalah salah satu lulusan La Masia paling menjanjikan yang sempat tersia-siakan. Tagar #WelcomeHomeXavi langsung menjadi trending di media sosial setelah pengumuman resmi klub.
Musim lalu, Simons mencatatkan 12 gol dan 15 assist dalam semua kompetisi bersama PSV dan PSG. Statistik impresif ini menjadikannya salah satu gelandang muda paling produktif di Eropa. Dengan gaya bermain agresif, kemampuan dribel, serta visi luar biasa, ia diperkirakan akan segera menjadi bagian penting dalam lini tengah Barcelona bersama Pedri dan Gavi.
Namun, tantangan besar menanti Simons. Barcelona sedang berada dalam masa transisi finansial dan performa, sehingga ekspektasi publik terhadap pemain baru sangat tinggi. Simons dituntut untuk cepat beradaptasi dan menunjukkan konsistensi agar bisa mengangkat performa tim.
Selain itu, kehadiran Simons diyakini akan memperkaya opsi taktik Hansi Flick. Ia bisa dimainkan sebagai gelandang serang, sayap, maupun gelandang tengah, memberikan fleksibilitas besar bagi skema permainan Barcelona.
Kini, semua sorotan tertuju pada Simons: akankah kepulangannya ke Camp Nou menjadi awal kisah sukses besar, atau justru menjadi beban berat karena ekspektasi tinggi publik? Jawabannya akan segera terlihat di musim perdana kembalinya sang anak La Masia.